Maros.Sulsel- reaksipress.com -Puluhan anggota dari Himpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa Indonesia (HPPMI) Kabupaten Maros turun ke jalan menuntut penuntasan kasus proyek pembangunan pasar panjalingan Bontoa.
Koordinator lapangan Muhammad Firdaus Padupai saat diwawancarai mengatakan aksi dilakukan HPPMI Maros merupakan buntut penanganan pasar Panjalingan yang menelan anggaran 1,4 Milyar. Patut diduga ada permainan oknum dalam proyek tersebut.
Berdasarkan beberapa bukti yang ditemukan, terdapat bangunan yang tidak memenuhi standar kelayakan seperti bangunan yang telah hancur dan retak.
"Pihak kontraktor patut diduga telah menyalahi ketentuan yang ada dan tidak bekerja secara profesional. Masa kontrak pengerjaan juga telah melewati batas pekerjaan yang seharusnya berakhir bulan November 2017" jelasnya.
"Oleh karena itu kami dari HPPMI Maros meminta kepada aparat untuk mengusut dan membongkar pelanggaran dan KKN didalam proyek Pasar Panjallingan." tambahnya.
Selain menduga adanya ketidak becusan pihak ketiga dalam bekerja, HPPMI Maros juga menduga ada oknum dari dinas terkait yang terlibat dalam proyek yang telah dianggarkan dua Kali.
Laporan : Kais
Navigation