Maros.Sulsel- reaksipress.com -Pengurus Majelis
Pimpinan Cabang Pemuda Pancasila ( MPC PP) Kabupaten Maros, menyoroti bantuan
pemerintah melalui Dinas Pertanian Kabupaten Maros yang dianggap melakukan
tebang pilih dalam menyalurkan bantuan kepada kelompok tani di Kabupaten Maros.
Ketua MPC Pemuda Pancasila Maros, Alridho Ramadhan menyatakan bahwa permainan seperti itu sudah
lama terjadi di Dinas Pertanian Maros bahkan telah menjadi tradisi.
"Permainan tebang pilih dalam penyaluran
bantuan kelompok tani sudah menjadi rahasia umum, apalagi kita
semua tahu bahwa seluruh bantuan yang dikeluarkan oleh kementerian pertanian
harus disalurkan secara menyeluruh kepada seluruh kelompok tani dan tidak di
monopoli oleh kelompok tani tertentu yang memiliki kedekatan dengan kadis,”
katanya ketika diwawancarai reporter reaksipress.com
di clove cafe, Kamis (01/02).
Ia juga menambahkan, Dinas Pertanian tidak pernah transparan dalam menyalurkan
bantuan untuk kelompok tani sehingga ada
kelompok tani yang tidak pernah mendapatkan bantuan sama sekali. Malah ada yang
di Blacklist oleh kadis pertanian tanpa alasan yang jelas.
“Maka dari itu kami dari PP Maros, meminta
kepada bapak bupati maros agar segera mencopot kepala dinas pertanian,” harapnya.
Senada, Ketua OKK MPC Pemuda Pancasila Maros,
A. Ramir mengatakan juga sangat kecewa dengan kebijakan
Kadis Pertanian Maros yang menolak bantuan dana hibah dari Kementerian Pertanian
untuk pembelian bibit padi dan jagung,
“Padahal bantuan tersebut sangat diharapkan
oleh kelompok tani di maros, untuk meringankan biaya modal petani sehingga program
pemerintah untuk mensejahterakan petani bisa terwujud,” ungkapnya.
Sementara itu, hasil investigasi lapangan oleh salah
satu pengurus teras MPC PP Maros, Bang Ifoel bersama tim advokasi menemukan
adanya istilah garis merah untuk beberapa kelompok tani yang artinya kelompok tani bersangkutan tidak akan
pernah mendapatkan bantuan sama sekali.
Berdasarkan fakta-fakta tersebut, pengurus
MPC Pemuda Pancasila Maros bersama beberapa kelompok tani maros berencana
menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran di Kantor Dinas Pertanian Maros dan
mendudukinya.
“Ini adalah gerakan moril atas keprihatinan
kami terhadap nasib para petani yang tertindas. Kami akan menduduki kantor
dinas pertanian selama 1x24 jam sampai bapak bupati maros mencopot kepala dinas
karena dia tidak punya kemampuan dalam mensejahterahkan petani melainkan hanya
menyengsarakan petani,”tegasnya.
Reporter : Achy
Editor
: A. Maradja