Maros.Sulsel- reaksipress.com -Gempuran budaya asing yang masuk yang masuk rupanya sangat mempengaruhi tingkahlaku masyarakat kita. Takbterkecuali di desa-desa.
Budaya leluhur yang menyimpan banyak filosofi perlahan mulai di tinggalkan, dan tergantikan oleh budaya asing yang sangat jauh dari kultur keindonesian.
Fenomena seperti ini tidak bisa di biarkan begitu saja, harus ada usaha yang dilakukan guna menghidupkan kembali kearifan lokal yang ada.
Seperti halnya yang dilakukan oleh pemuda desa mangeloreng yang tergabung dalam Karang Taruna Desa, melaksakan kegiatan Pekan Kebudayaan Mangeloreng, dalam rangka memperingati HUT RI.
Pekan Kebudayaan Mangeloreng yang mengankat tema "mengankat tradisi, menghidupkan silaturahwi sebagai wujud pelestarian budaya.
Yang dimana ada beberapa item kegiatan sperti halnya Mappadendang, permainan tradisional, dan aru.
Kegitan yang berlansung selama beberapa hari ini di laksakan di desa mangeloreng, dengan mengambil tempat di beberapa dusun yang ada di desa mangeloreng. (13/08/2018).
Pengurus Karang Taruna, Mas'ud Prakasi menuturkan bahwa kegiatan ini di lakukan untuk menstimulan kaum muda untuk mencintai dan mengerjakan kembali budaya leluhur kita.
"Kegitan ini kami lakukan dengan tujuan selain mengakat kembali tradisi leluhur, ini juga menjadi stimulus untuk teman-teman pemuda untuk cinta terhdap budaya kita" tuturnya.
Sejalan dengan itu kepala desa mangeloreng samsuddin, sangat menssuport dengan apa yang dilakukan oleh pemuda di desanya.
"Kami selaku pemerintah desa sangat mensuport dan mengapreriasi apa yang dilakukan pemuda, yang masi mau berfikir untuk menghidupkan tradisi yang sudah mulai di tinggalkan"pungkasnya.
