iklan *

MIRIS GARA-GARA INI,GADIS DI CENRANA MAROS AKHIRNYA DIPASUNG SELAMA DUA PULUH TAHUN


Maros.Sulsel- reaksipress.com Lantaran keinginannya untuk melanjutkan ke SMP setelah lulus dari bangku Sekolah Dasar dua puluh tahun lalu, Jahidah (44), akhirnya mengalami stress hingga mengalami gangguan jiwa.

Warga Desa Wanuawaru Kecamatan Cenrana Kabupaten Maros, pasangan bapak Udding dan ibu Tuo, kemudian harus dibelenggu dengan diikat kedua kakinya pada sebatang balok kayu atau dipasung agar tidak mengganggu warga lain.

Mirisnya, drama “putri yang terpasung” di Kabupaten Maros luput dari pantauan aparat pemerintah setempat , hingga akhirnya setelah dua puluh tahun, barulah salah satu anggota Babinsa setempat menemukan dan melapor ke Dinas Sosial Kabupaten Maros.

Setelah mendapat laporan dari Babinsa setempat, Dinas Sosial Maros langsung bergerak untuk memberikan bantuan kepada salah satu warga Desa Wanuawaru Kecamatan Cenrana Kabupaten Maros

“Usai kami mendapatkan laporan dari Babinsa, pada hari Selasa lalu, saya kemudian instruksikan Tim Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosila (PMKS) Dinsos Maros sambangi rumah korban”, ungkap Kepala Dinas Sosial Kabupaten Maros, H.Syamsir, Jumat (02/02).

Tim PMKS Dinsos Maros kemudian melakukan langkah rehabilitasi dan membawa ke Puskesmas Cenrana untuk mengecek kondisi kesehatan dan kejiwaan Jahidah  .

Kepala Dinas Sosial Maros menegaskan, lambannya penaganan terhadap korban  akibat tidak adanya laporan dari warga maupun dari pemerintah setempat.

“Dinsos Maros, tidak akan tinggal diam, dan segera menangani permasalahan sosial yang dihadapi masyarakat, apabila ada informasi yang diterima. Kami bersyukur ada anggota Babinsa yang berkenan melaporkan permasalahan ini, sehingga penanganan penyembuhan psikologis Jahida bisa dilakukan” tegasnya.

Sementara, Ketua DPRD Maros, H.A.S. Chaidir Syam, S.IP, saat dikonfirmasi tekait kasus pemasungan salah satu warga maros, mengaku prihatin dan kecewa dengan lambannya penanganan terhadap korban, akibat keterlambatan informasi kepada instansi terkait.

“Saya sebagai wakil rakyat dan Bupati Maros sangat kecewa atas kinerja aparat di tingkat kecamatan hingga dusun. Seharusnya mereka sejak dini bergerak dan mencari tahu, apakah ada gejala sosial menimpa warganya, seperti Jahida ini. Langkah selanjutnya segera melapor ke Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait yakni Dinas Sosial, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Dinas Pendidikan”, ungkapnya sedih.

Dia juga mengatakan bahwa kejadian yang menimpa Jahida juga sempat menjadi bahasan pada saat acara Musrembang tingkat Kecamatan di Mallawa beberapa waktu lalu.

“Seharusnya laporan permasalahan gejala sosial ini sudah jauh-jauh hari disampaikan ke dinas terkait, seperti contoh ada warga Mallawa penyandang Disabilitas, pemerintah setempat melapor ke dinas terkait, sehingga Pemkab Maros kemudian memberikan bantuan kursi roda”, tuturnya.

Sekretaris DPD PAN Maros itu berharap kedepan apa yang menimpa perempuan Jahida tidak terulang lagi di Kabupaten Maros dan meminta seluruh perangkat desa dan kelurahan untuk bekerja maksimal dalam memantau masalah sosial di daerahnya masing-masing.

Saat ini, Jahida telah mendapatkan perawatan intensif dari tim medis Puskesmas Mallawa, dan pada hari Senin (05/02) mendatang akan dirujuk ke RSUD Salewangan Maros guna perawatan lanjutan.

Reporter : Ansar Moenang

Editor      : A. Maradja 

Headline

Maros

sosial