iklan *

KETUA DPC PWRI MAROS : PESAN BUDAYA BERSAMA SANG BACO



Artikel.Budaya- reaksipress.comParapi I nawa-nawaa deE narapi I nawa-nawa’ sebuah dialektika penggunaan pemikiran panjang untuk menciptakan temuan temuan baru yang berfaedah untuk kehidupan.

Bagaimana mungkin dunia pada hakikatnya adalah nawa-nawa? Tapi, begitulah yang dikatakan Kaimuddin Mbck, suatu diskusi awal tahun di salah satu cafĂ© pelataran kolam raksasa terbesar di Sulawesi selatan, atau lebih dikenal dengan istilah “Petebe wisata kuliner Maros”,

Dunia jika dikuak intinya, tiada lain adalah kontemplasi pemikiran, dengan segala sistem pengetahuan manusia, entah itu filsafat, kosmologi, atau bahkan sastra, dibangun untuk kemaslahatan sebagai tujuan hidup. Sesuatukah ini ?_ Parapi I nawa-nawa, sebuah proses manusia menciptakan penguatan tentang hidup, hal yang sebenarnya juga merupakan cara alam semesta mengungkapkan dirinya di hadapan manusia.

Ketika sistem alam dan hukum-hukum dibangun, di sepanjang sejarah manusia selalu berusaha untuk menemukan orisinalitas dirinya di hadapan alam semesta yang melingkupinya.

Segala upaya ilmu pengetahuan, merupakan bentuk dasariah manusia menemukan relasi eksistensial antara dirinya dengan seluruh eksistensi yang mengitarinya. Parapi I nawa-nawa sebuah ekspresi, sebuah percakapan dengan semesta melalui waktu, manusia “menyelam” di antara dan di dalamnya.

Mencari hubungan kebermaknaan di antara relasi yang mereka ciptakan sendiri melalui konfirmasi dan afirmasi terhadap alam semesta demi menunjang kehidupannya. Diperantai imajinasi, istilah deE narapi I nawa-nawa, merupakan pemikiran paling awal, seperti sejarah kebudayaan manusia yang tercatat dan menjadi pedoman, pemahaman bahwa manusia dalam semangatnya mesti merajut alam semesta demi mencari hakikat alam semesta di dalam kebudayaannya.

Dengan kata lain, bergerak berfikir dan menemu kaidah, sebagai kekuatan paling fondasional yang membentuk kehidupan bersama. Parapi I nawa-nawa de E narapi I nawa-nawa, ciptakanlah sesuatu yang berguna untuk kemaslahatan ummat manusia, Sebuah konteks masyarakat Sulawesi Selatan yang disebut paseng,

merupakan satuan pengetahuan kosmologi manusia Bugis untuk mengidentifikasikan dirinya dengan alam semesta, menjelaskan semesta sebagai sistem pemanfaat bagi keberlangsungan kehidupan, berfikir dan ciptakanlah sesuatu, termasuk mengatasi hambatan-hambatan yang mungkin melemahkan kehidupan.

Parapi I nawa-nawa, de E narapi nawa-nawa, sebuah makna hermeneutik bahwa tidak ada yang tidak mungkin selama itu mampu dimajinasikan sejauh alam pikiran manusia.

Editor : A.Maradja


Artikel

Budaya